Pemerintah Kabupaten Pasuruaun mengikuti rapat koordinasi pengedalian inflasi daerah tahun 2024, yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) yang dalam hal ini dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Edisi Selasa, (2/7/2024) bertempat di Ruang Command Center (CC) Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan.
Plt Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir menyampaikan bahwa angka inflasi nasional saat ini turun sebanyak -0.08% dari angka 2,84% menjadi 2,51% (year on year) menunjukkan perkembangan angka yang cukup baik.
Meskipun secara nasional perkembangan inflasi cukup baik. Plt Sekretaris, Tomsi Tohir menegaskan masih terdapat beberapa komoditas yang perlu diwapadai terkait perkembangan kenaikan harganya yakni pada komoditas bawang putih dan minyak goreng curah.
Sementara itu, Nasumber dari Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Edi Priyono menyampaikan bahwa sudah banyak komoditas yang keluar dari zona aman. Namun untuk komoditas bawang putih masih berada di rata-rata harga diatas Rp 40.000/Kg dan minyak goreng curah di rata-rata harga Rp 16.700/Kg. Selain itu, terkait dengan perkembangan inflasi beras saat ini cukup aman. Namun untuk beras premium menunjukkan harga sedikit diatas harga HET (Harga Eceran Terendah) dan beras medium mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan sehingga perlu diwaspadai.
Oleh karena itu, Pemerintah dalam melakukan antisipasi terhadap komoditas tertentu yang mengalami kenaikan harga, melalui Badan Pangan Nasional (BAPANAS) akan terus berupaya menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di beberapa daerah, melakukan penyaluran beras SPHP di beberapa toko ritel modern dan pasar tradisional, melakukan penyaluran bantuan pangan yang saat ini sudah tersalurkan sebanyak 2 jt ton beras, dan melakukan pengawasan/monitoring di beberapa wilayah.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Budi Prasetyo Adi menyampaikan bahwa stok beras BULOG saat ini berada di level aman, yakni sebanyak 1,5 Jt ton dan kebutuhan dalam negeri sebanyak 602rb ton untuk CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan 121rb ton untuk komersial. Sementara itu, terkait dengan persoalan bawang putih ia menjelaskan bahwa realisasi import bawang putih saat ini masih 195rb ton dari target 600rb ton. Oleh karena itu pihaknya akan berupaya untuk menambahkan realisasi import bawang putih tersebut.
Diakhir, Plt Sekretaris Jendral, Tomsi Tohir menegaskan kepada para petugas satgas dan para stakeholder agar melakukan monitoring ke setiap provinsi untuk memantau secara langsung dan memperbaiki kendala-kendala dilapangan yang belum terselesaikan. (Robiatul)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini