Awal Tahun 2024, Pemerintah Capai Angka Inflasi Cukup Baik - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Awal Tahun 2024, Pemerintah Capai Angka Inflasi Cukup Baik

1859x dibaca    2024-01-05 08:00:00    Administrator

Awal Tahun 2024, Pemerintah Capai Angka Inflasi Cukup Baik

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, edisi Rabu (03/01/2023) menyampaikan bahwa tren angka inflasi di Indonesia diawal tahun 2024, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) berada di angka 2,61% (inflasi tahun kalender) menunjukkan angka yang cukup baik dan relatif terkendali. 

Mendagri Tito Karnavian menekankan ada dua hal penting yang harus menjadi atensi pemerintah saat ini yaitu terkait lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pangan, karena masih terdapat beberapa daerah yang mengalami gejolak kenaikan harga bahan pangan.  

Di hadapan para peserta rapat virtual Mendagri menyampaikan terdapat beberapa komoditas yang mengalami tren kenaikan harga seperti daging ayam ras dan telur ayam ras yang disebabkan oleh kenaikan harga jagung di tingkat peternak mencapai angka 50%, sehingga berdampak terhadap kenaikan harga dua bahan pangan tersebut. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan dalam perayaan hari besar keagamaan terutama natal dan tahun baru biasanya permintaan terhadap kelompok bahan makanan, minuman serta tembakau relatif tinggi, sehingga berimbas terhadap kenaikan harga bahan pangan. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga di Desember Tahun 2023 meliputi Cabai Rawit Merah, Bawang Merah, Tomat, dan Telur Ayam Ras. 

Kepala Staf Kepresiden, Moeldoko menyampaikan terkait dengan kenaikan harga telur ayam ras ini dipicu oleh komoditas jagung, karena terjadi penurunan jumlah produksi hasil panen jagung dari 16,53 Jt ton pada tahun 2022 menjadi 14,76 Jt ton di Tahun 2023, yang juga di dukung dengan kondisi musim saat ini. 

Di akhir, Mendagri Tito Karnavian menghimbau kepada kepala daerah untuk tetap melakukan rapat koordinasi dan mengindentifikasi penyebab komoditas yang menjadi masalah agar memudahkan dalam melakukan intervensi. (Robiatul)


Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini