Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko menghimbau kepada seluruh komponen Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Organisasi Kemasyarakatan yang ada untuk saling bekerja sama dalam rangka mendorong terealisasikannya Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Pasuruan.
Hal ini disampaikan pada saat membuka acara sosialisasi dan koordinasi Pembentukan dan Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dalam rangka penurunan Stunting di Kabupaten Pasuruan pada Selasa (29/8/2023) Pagi. Bertempat di Ruang Perkim Komplek Perkantoran Raci Km 9, Pasuruan.
Lebih lanjut, Yudha Triwidya Sasongko menyampaikan untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Hal ini untuk mendorong terbentuknya Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di 365 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Pasuruan di tahun 2024. Saat ini, Kabupaten Pasuruan di tahun 2023 masih terdapat 123 kampung keluarga berkualitas yang tersebar di 24 Kecamatan.
Hadir dalam acara tersebut Plt Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Pasuruan, Luluk Wulandari Bersama Uni Hidayati, selaku narasumber Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Pasuruan, dr Ugik Setyo Darmoko. Staff Bidang Pengendalian Penduduk, KIE dan Penggerakan DP3AP2KB, Tika Triharinni.
Dalam sambutannya Plt Kepala Dinas P3AP2KB, Luluk Wulandari menyampaikan dalam rangka pemenuhan target pembentukan dan Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di 365 Desa/Kelurahan ia berharap adanya dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak agar segera terealisasi pembentukan KKB di setiap Desa/Kelurahan. Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Pasuruan dr Ugik Setyo Darmoko menyampaikan materi konsep Stunting dan 1000 HKP, menurutnya penting untuk memperhatikan gizi selama masa kehamilan khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) agar kemampuan tumbuh-kembang anak menjadi lebih baik dan terhindar dari Stunting.
Sementara itu, Staf Bidang Pengendalian Penduduk, KIE dan Penggerakan DP3AP2KB, Tika Triharinni menyampaikan materi Rencana Persiapan Pengajuan Standarisasi Kementerian, dari materi tersebut diharapkan adanya monitoring atau pelaporan dari setiap Desa/Kelurahan guna mengetahui adanya pendampingan dalam hal pemenuhan gizi ibu dan anak. Sedangkan Uni Hidayati, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur memberikan paparan terkait arahan, kebijakan dan konvergensi penguatan peran lintas sektor dalam pengembangan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB). (Robiatul)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini