MENANGKAN KOMPETISI MEA, DINSOSNAKERTRANS ENDORSE KEAHLIAN LULUSAN SMK LEWAT BURSA KERJA KHUSUS - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

MENANGKAN KOMPETISI MEA, DINSOSNAKERTRANS ENDORSE KEAHLIAN LULUSAN SMK LEWAT BURSA KERJA KHUSUS

475x dibaca    2016-07-25 21:54:53    Administrator

MENANGKAN KOMPETISI MEA, DINSOSNAKERTRANS ENDORSE KEAHLIAN LULUSAN SMK LEWAT BURSA KERJA KHUSUS

Agar para pencari kerja mampu berkompetisi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pasuruan terus memaksimalkan serta mengefektifkan program Bursa Kerja Khusus (BKK) di Balai Latihan Kerja Kabupaten Pasuruan. Kata Yoyok Heri Sutjipto Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Pasuruan, hal tersebut menjadi fokus perhatiannya dengan harapan agar masyarakat yang masuk kategori usia produktif memiliki ketrampilan dan skill yang telah disyaratkan MEA.            

Mengacu Perda No 4 Tahun 2014 tentang Pelatihan dan Produktivitas, Dinsosnakertrans berkewajiban melakukan standarisasi terhadap program pelatihan ketrampilan kerja, terutama kegiatan workshop.  Seperti workshop Teknologi Mekanika dan Las yang saat ini sedang diberikan kepada peserta program.  

“BLK itu dibangun APBD, tentunya kebijakan Bupati. Untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan masyarakat melalui BLK. Kita sudah punya Perda No 4 Tahun 2014 yang pertama di Indonesia tentang Pelatihan dan Produktivitas, maka konsekuensi dari Perda itu, kita harus melakukan standarisasi workshop-workshop yang ada di sana, misalnya workshop Teknologi Mekanika dan Las. Supaya lulusan SMK berdaya saing, kita ujikan lulusan-lulusan dari BLK itu ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)”, urainya.  

Waktu tadi dijumpai Humas Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Senin (24/07/2016), Yoyok menjelaskan bahwa BKK memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi lulusan SMK yang belum bekerja untuk magang kerja selama tiga bulan. Jika dari hasil evaluasinya bagus dengan produktivitas yang terukur, maka mereka dinyatakan lulus oleh BNSP untuk kemudian akan dikontrak oleh perusahaan. Mereka juga berhak melamar kerja ke luar negeri, karena telah mendapatkan sertifikat pencari kerja berlisensi internasional.     

“Kami punya program Forum SMK. Dari sekitar 51 SMK, sudah ada 32 SMK yang bergabung dalam program BKK. Tahun ini ada 100 peserta magang dengan biaya dana APBN, dimana walaupun magang, mereka tetap dibayar oleh perusahaan. Sehingga selama tiga bulan magang akan dievaluasi, diukur indikator kinerjanya. Jelas tidak daya juangnya? Jika semisal ada yang turun produktivitasnya, maka dia dinyatakan out. Sebaliknya, kalau produktivitasnya terukur, maka mereka langsung dikontrak oleh perusahaan. Semua lulusan BLK sudah masuk database, mana yang kerja, mana yang tidak. Artinya, dengan menunjukkan sertifikat itu, dia boleh kerja di Malaysia, Filipina misalnya, karena sudah memiliki standar yang telah disyaratkan MEA”, tandasnya.  

Sampai saat ini, BNSP sudah meluluskan sekitar 82 peserta program BKK. Sebagai satu-satunya badan independen yang diakui dunia dengan kewenangannya melakukan verifikasi skill terhadap calon tenaga kerja, Yoyok optimis, program BKK yang diselenggarakan di BLK Kabupaten Pasuruan tersebut dapat menghasilkan tenaga kerja handal dan profesional. Sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja asing yang sudah mulai banyak masuk ke Indonesia, sekaligus sebagai bekal bagi mereka yang ingin berkarir di luar negeri. (Eka Maria)   

 

 

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini