Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan menggelar rapat bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pembahasan laporan awal Survey Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kabupaten Pasuruan tahun 2018, pada Senin (19/3/2018) siang.
Survey Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kabupaten Pasuruan bertujuan untuk mengetahui angka inflasi di Kabupaten Pasuruan sebagai suplai data inflasi ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pasuruan untuk pengambilanl kebijakan terkait pengendalian inflasi di daerah
“Angka inflasi merupakan perubahan dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berasal dari survey harga konsumen terhadap beberapa komoditas yang ditentukan dari Survey Biaya Hidup. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) barang dan jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” kata Kasi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Pasuruan, Ir. Muhammad Sulaiman selaku nara sumber dalam kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Muhammad Sulaiman mengatakan survey tersebut bertujuan untuk mendapatkan angka inflasi dan deflasi yang lengkap dan utuh sehingga dapat menunjang data perekonomian di Kabupaten Pasuruan. Selian itu juga sebagai bahan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), serta sebagai bahan penting dalam penetapan Upah Minimum Regional (UMR).
“Terdapat 3 pasar tradisional menjadi kegiatan survey yang dianggap mewakili kegiatan perekonomian di Kabupaten Pasuruan, diantaranya Pasar Bangil, Pasar Sukorejo dan Pasar Pandaan,” ujar Muhammad Sulaiman.
Sementara itu menurut data dari Seksi Statistik Diskominfo Pemkab Pasuruan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan di atas angka inflasi.
TABEL INFLASI & PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN PASURUAN
|
2013 |
2014 |
2015 |
2016 |
Inflasi |
7,98 |
7,55 |
2,73 |
1,96 |
Pertumbuhan Ekonomi |
6,95 |
6,74 |
5,38 |
5,44 |
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan merupakan Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas karena Angka Pertumbuhan Ekonomi di atas angka inflasi, dan juga inflasi di Kabupaten Pasuruan relative terkendali karena inflasi kab. pasuruan berada di rentang angka 4% ± 1% sebagai patokan angka inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia sebagai pengendali moneter, "Selama tahun 2017 Kabupaten Pasuruan mengalami inflasi sebesar 3,18 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 dengan angka inflasi 1,96 persen, namun masih dalam rentang angka inflasi yang ditargetkan Bank Indonesia sebesar 4% ± 1%," ungkap Kasi Statistik Diskominfo Pemkab Pasuruan, Juli Purwanto.
Sepanjang bulan Januari hingga Desember 2017 Kabupaten Pasuruan mengalami deflasi sebanyak tiga kali, tertinggi terjadi pada bulan September, sebesar (-0,24) persen dengan angka indeks mencapai 121,90. Di tahun yang sama, juga terjadi inflasi sebanyak 8 kali, inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 0,99 persen dengan indeks 125,99.
Berdasar hasil survey yang dimuat di Berita Resmi Statistik BPS Kabupaten Pasuruan, pada Bulan Januari 2017 angka inflasi Kabupaten Pasuruan sebesar 0,40% dengan komoditas yang memberi andil terbesar terhadap inflasi adalah beras dengan andil sebesar 0,1427%, sedang pada bulan Februari 2018 angka inflasi Kabupaten Pasuruan sebesar 0,18% dengan komoditas yang memberi andil terbesar terhadap inflasi adalah bawang putih dengan andil sebesar 0,0716%. (ilm)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini