Gubernur Soekarwo memberikan kepercayaan pada Organisasi pembinaan kesejahteraan keluarga/PKK dalam mengoperasionalkan program keluarga berencana/KB secara lancar. Data laju pertumbuhan penduduk/LPP di Jatim saat ini menunjukkan 0,59 yang mana nilainya lebih rendah dari nasional. Gubernur yakin hal ini dapat tercapai karena program-program kemanusiaan dalam PKK lewat dasawismanya.

“Program-program kemanusiaan dalam PKK lewat dasawismanya terbukti efektif menggerakkan dan menyadarkan masyarakat dalam mengikuti program KB,” kata Gubernur saat membuka Pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Prov Jatim tahun 2017, di Kantor Bappeda Prov Jatim, Surabaya, Senin (20/11).

Pemprov Jatim terus bersinergi dengan PKK baik di bidang pendidikan maupun kesehatan. Salah satu sinergitas program Pemprov Jatim dengan PKK di bidang kesehatan yakni dibentuknya taman Pos Pelayanan Terpadu/Posyandu. Lewat Taman Posyandu, tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak akan dipantau dan pada saat yang sama orang tua juga akan dibekali berbagai pengetahuan yang mendidik.

Lebih lanjut, Pakde Karwo juga mengusulkan agar kabupaten/kota memperbanyak keberadaan pondok kesehatan desa/Ponkesdes dalam rangka meningkatkan upaya preventif dan promotif. Dalam satu ponkesdes ini nantinya paling tidak ada satu orang bidan dan dua orang perawat. Menurutnya, dengan adanya ponkesdes maka akan memberi rasa tenang pada masyarakat karena dekat dengan balai kesehatan.

“Hampir 80 persen orang sakit itu sebenarnya bukan dari fisiknya namun dari psikisnya, sehingga dengan adanya balai pengobatan yang dekat maka akan mampu menekan jumlah orang sakit di suatu daerah,” ungkapnya seperti yang dikutip di situs www.jatimprov.go.id. (DW)