BUAH MANIS EKSPLORASI POTENSI UMKM KABUPATEN PASURUAN - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

BUAH MANIS EKSPLORASI POTENSI UMKM KABUPATEN PASURUAN

696x dibaca    2016-10-24 18:08:16    Administrator

BUAH MANIS EKSPLORASI POTENSI UMKM KABUPATEN PASURUAN

Agar produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Pasuruan lebih berkualitas dan berdaya saing, Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus agresif dalam meningkatkan kualitas produk. Termasuk melakukan penetrasi peningkatan kualitas pembinaan terhadap pelaku usaha UMKM yang dilakukan secara rutin, kontinyu dan terukur agar dapat menghasilkan komoditas berkualitas ekspor. Terlebih di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini yang bisa dijadikan peluang tersendiri bagi para pelaku usaha dalam memasarkan produknya secara berjaringan internasional.

Diantara upaya pembinaan yang saat ini terus dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) secara intensif. Materinya disesuaikan dengan kebutuhan, baik yang berhubungan dengan peningkatan skills dalam hal peningkatan kualitas produk, packaging atau pengemasan, pemasaran maupun permodalan yang up to date. Misalnya, bagaimana teknik pengemasan produk yang eye catching, kepekaan untuk membaca peluang pasar, networking, sampai masalah bagaimana caranya mendapatkan modal usaha.

Hal krusial yang saat ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) utama para pelaku UMKM adalah soal kuantitas produk, permodalan dan perolehan bahan baku serta masih belum adanya standart kualitas produk yang dipasarkan. Sehingga pembinaan diberikan juga kepada para pelaku usaha di bidang perindustrian dan perdagangan yang tergabung dalam asosiasi, misalnya asosiasi bordir, batik, konveksi, makanan dan minuman, handycraft, mebel, produk kulit dan perkapalan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memberikan pelatihan pengendalian mutu produk industri dan perdagangan kepada seluruh pelaku UMKM. Sehingga ada ketetapan standar kualitas produk sesuai dengan yang disepakati bersama berdasarkan pertimbangan kualitas kontrol.

Selain pemberian materi peningkatan skills, bentuk pembinaan juga berupa pemberian fasilitas yaitu legalitas organisasi sehingga berbadan hukum serta fasilitas jaringan IT. Pembinaan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan profesional di bidangnya, seperti ahli desain produk dari Universitas Ciputra, akademisi dari ITS, praktisi di bidang perindustrian & perdagangan, pihak funding atau perbankan dan perusahaan.

Dari beragam upaya tersebut diatas pada akhirnya memberikan benefit luar biasa bagi produk UMKM Kabupaten Pasuruan yang saat ini telah dikenal khalayak luas, bahkan menjadi branding produk unggulan yang menjadi icon Kabupaten Pasuruan. Sebut saja ragam kerajinan produk bordir; perhiasan perak dan produk makanan dan minuman khas Kabupaten Pasuruan seperti Kopi Khas Kabupaten Pasuruan (Kopi KAPITEN), Lempuk Chrispy, Jamur Chrispy. Semua produk tersebut tidak hanya dikenal di wilayah Jawa Timur saja, melainkan popularitasnya sudah meluas sampai luar pulau.  

Penguatan branding produk UMKM tersebut tentunya tidak terlepas dari effort Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam men-display semua potensi produk UMKM di setiap event pameran skala nasional. Terlebih, dari hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program pameran diketahui bahwa agenda pameran masih sangat efektif sebagai media promosi produk UMKM agar semakin dikenal masyarakat. Tidak hanya mendatangkan banyak transaksi selama pameran berlangsung saja, tetapi sekaligus memberikan peluang besar menghasilkan pemesanan produk selepas pameran.

Seperti yang pernah disampaikan Robiatul Adawiyah pengrajin bordir, satu diantara peserta kegiatan pameran produk UMKM yang aktif mengikuti berbagai event pameran yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Testimoninya sangat beralasan, mengingat selama ini dirinya merasa sangat terbantu dengan pameran yang pernah diikutinya, seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Expo 2016 yang dilaksanakan di Islamic Center Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 29 Juli sampai 5 Agustus 2016. Selain bersifat sebagai promosi bagi bermacam produk bordir yang dibawanya, pameran menjadi jembatan yang menghubungkan dirinya dengan para buyers atau pembeli diluar pameran.

Robik, panggilan akrab perempuan ramah yang telah menekuni usaha bordir sejak tahun 70-an ini menuturkan, dari sekian banyak produk yang dibawanya ke pameran, sebagian besar diantaranya habis terjual. Seperti sepatu wanita, tempat tisu, songkok, mukena, baju taqwa dan jubah bermotif bordir. Dari sekitar tiga ratus sepatu bordir yang dibrandrol dengan harga 50 ribu misalnya, terjual habis. (Eka Maria)

 

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini