CUACA EKSTRIM, BUPATI IRSYAD GELAR JUMPA PERS - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

CUACA EKSTRIM, BUPATI IRSYAD GELAR JUMPA PERS

880x dibaca    2014-01-03 19:27:02    Administrator

CUACA EKSTRIM, BUPATI IRSYAD GELAR JUMPA PERS

SUARA PASURUAN - EKstrimnya cuaca yang diperkirakan terjadi antara bulan Januari-pebruari tahun 2014 ini, membuat Pemerintah Kabupaten Pasuruan memandang perlu untuk melakukan langkah antisipasi terhadap besar kecil kemungkinan terjadinya bencana susulan.
Untuk itu, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf menggelar Jumpa Pers terkait Antisipasi Menghadapi Cuaca Ekstrim Puncak Musim Hujan, di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Pasuruan, Jum'at (03/01) pagi. Selain Irsyad, press release itu juga dihadiri Asisten Pemerintahan HM Soeharto, Asisten Administrasi Umum, Irianto, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, Kepala Dinas PU Bina Marga, Hari Aprianto, serta Kepala Dinas Pengairan dan Pertambangan, Misbach Zunib.

Menurut Irsyad, perlunya dilakukan antisipasi pada dua bulan ini, lantaran BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Kelas I Juanda surabaya telah memprakirakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di kabupaten pasuruan, tepatnya pada kisaran 201-diatas 500 mm, dengan sifat hujan antara 116-150 di atas normal, sehingga berpotensi terjadinya banjir, puting beliung, tanah longsor maupun ROB (air laut).

"Kalau kondisi curah hujan antara 80-100 mm dalam jangka waktu lama atau lebih dari 2 jam di wilayah kabupaten pasuruan, itu jelas sudah status siaga banjir dan lebih dari 4 jam adalah siaga longsor," ujar Irsyad dalam rilisnya.
Ditambahkannya, pemkab pasuruan telah menetapkan beberapa kecamatan di kabupaten pasuruan sebagai daerah rawan bencana. Untuk rawan banjir di antaranya kecamatan beji, bangil, rembang, kraton, rejoso, grati, nguling, winongan, gondangwetan dan kecamatan pohjentrek. Sedangkan untuk daerah rawan tanah longsor yakni kecamatan tosari, tutur, lumbang, puspo, pasrepan, purwodadi, purwosari, prigen dan kecamatan gempol. Kecamatan Lekok dan Nguling juga telah ditetapkan sebagai daerah rawan bencana ROB, serta 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan yang semuanya berpotensi terjadi bencana puting beliung.
Kata Irsyad, pemkab pasuruan telah menyiapkan sarana prasarana, personel hingga anggaran khusus untuk bencana. Terkait sarpras sendiri, pemkab telah menyiapkan 3 posko kesiapsiagaan yang sifatnya 24 jam, yakni Pusdalops BPBD yang ditempatkan di komplek perkantoran pemkab pasuruan raci, bangil, sebagai pengendali, kemudian Posko Lapangan di Kelurahan Kalirejo, Bangil sebagai antisipasi kawasan barat, serta Posko Lapangan di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati yang fungsinya sebagai posko di wilayah timur. Bukan hanya itu saja, pemkab pasuruan juga menyediakan 4 perahu karet yuang ditempatkan di wilayah barat dan timur, dan 1 loader yang disiagakan di kecamatan tosari. Dari segi anggaran sendiri, Pemkab Pasuruan menurut Irsyad juga mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga tahun 2014 sebesar Rp 3 milliar.
"Masalah penanganan bencana memang tidak bisa diatasi dengan singkat, karena itu faktor alam. Akan tetapi kami sudah mengintruksikan kepada semua SKPD terkait maupun seluruh camat, agar menggalakkan warganya untuk giat bersih-bersih desa hingga program pembuatan biopori alias sumur resapan, dan akan kita awali dari semua SKPD di kabupaten pasuruan," tandasnya di hadapan awak media.
Selain itu, Irsyad mengharapkan kepada semua potensi yang ada, baik dari unsur pemerintah, dunia usaha, media, organisasi dan masyarakat, untuk melakukan beberapa langkah penting, di antaranya:
Pertama, meningkatkan kewaspadaan dini dan melakukan upaya antisipasi terhadap segaka kemungkinan bahaya/ancaman bencana yang akan timbul pada musim penghujan.
Kedua, meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar potensi penanggulangan bencana.
Ketiga, menyiapkan dan menyiagakan personel serta semua peralatan yang terkait dengan kebencanaan.
Keempat, melaporkan dengan segera pada kesempatan pertama, apabila terdapat potensi ancaman ataupun kejadian bencana, serta menghimbau kepada semua instansi untuk segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat, dalam rangka penanggulangan bencana yang terjadi, serta meminimalisir dampak yang terjadi.
"Sekali lagi saya tekankan kepada semua masyarakat, agar langsung melapor ke desa atau BPBD, kalau melihat tanda-tanda akan terjadinya bencana, baik banjir, tanah longsor, puting beliung, kebakaran hutan atau ROB, kerja sama dari masyarakat sangat penting bagi pemkab, untuk kami bisa melakukan penanganan sesegera mungkin," akunya. (EMIL)

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini