Bahaya Rokok Akibatkan Anak Stunting - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Bahaya Rokok Akibatkan Anak Stunting

0x dibaca    2024-06-03 21:33:38    Administrator

202406/937-665dd44310382.jpg

Lppl Radio Suara Pasuruan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan Kembali mengadakan talkshow seputar Kesehatan, kali ini edisi Jumat (31/6/2024) bekerja sama dengan Puskesmas Pohjentrek.

Adapun topik pembahasan talkshow kali ini "Konsumsi Rokok Akibatkan Anak Stunting" dengan Narasumber Dokter Umum UOBF Puskesmas Pohjentrek, Sri Lestari. Ia menyampaikan bahwa persoalan stunting masih menjadi program prioritas Nasional.

"Sebenarnya stunting itu sudah ada sejak lama, namun dulu istilahnya orang itu memanggilnya dengan sebutan anak pendek/cebol, namun saat ini kita kenal dengan istilah stunting, dan sering kita dengar pembahasannya dimana-mana seputar stunting, karena ini menjadi program prioritas Nasional" ujarnya.

Sri Lestari menjelaskan ada banyak faktor penyebab terjadinya stunting pada anak, salah satunya diakibatkan oleh orang tua perokok. Ia menjelaskan bahaya kandungan rokok terhadap kesehatan anak yang berakibat terjadinya stunting. 

"Bayi dengan kondisi kekuatan dan daya tahan tubuh yang lemah, saat terpapar asap rokok akan mudah terserang berbagai macam penyakit, seperti Bronkitis. Karena saat asap rokok masuk ke saluran nafas bayi, sedangkan kondisi paru-paru lemah, dan paru-paru adalah tempat penyerapan oksigen di mana oksigen merupakan kebutuhan utama manusia, maka berpotensi terkena penyakit paru-paru. Otomatis asupan makan pada bayi akan berkurang, nafsu makan menjadi turun, hanya konsumsi obat-obatan, padahal untuk tumbuh kembang bayi dibutuhkan asupan makanan dan nutrisi yang cukup" jelasnya. 

Lebih lanjut Dokter Sri menjelaskan ada sekitar 4000 zat kimia berbahaya yang terdapat dalam kandungan rokok, salah satunya yakni tinsen, yang dapat merubah dan merusak sel darah merah dan sel darah putih.

"Kalau sel darah merah lemah, maka perkembangan bayi juga mengalami hambatan. Sedangkan sel darah putih kaitannya dengan infeksi. Sel darah merah kurang otomatis daya tahan tubuh terhadap penyakit menjadi lemah sehingga mudah terpapar penyakit, seperti flu, diare, yang akan berdampak terhadap nafsu makan juga, jika nafsu makan berkurang, maka tumbuh kembangnya juga terganggu, balik lagi ke stunting, ini hanya persoalan rokok” tegasnya.

Selain itu, dokter Sri menghimbau kepada para pasangan yang akan menikah sebaiknya untuk tidak merokok dan berhenti merokok karena itu jauh lebih bagus, terutama terhadap kualitas sperma yang dihasilkan saat berhubungan.

"Tidak merokok atau berhenti merokok sebelum hamil, apalagi sebelum menikah itu jauh lebih bagus, karena rokok juga berpengaruh ke sperma, kalu spermanya sehat otomatis janin yang berkembang juga sehat" jelasnya.

Diakhir, dr dari Puskesmas Pohjentrek tersebut berpesan kepada orang tua agar lebih aware dengan kondisi Kesehatan bayi.  Salah satunya berhenti merokok karena dapat berbahaya untuk kesehatan jangka Panjang.

"Balita yang sering terpapar asap rokok, sehari-dua hari mungkin belum terasa dampaknya, tetapi kalau setiap hari ini berbahaya dan bisa menjadi bom waktu" tegasnya. (Robiatul)


Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini