Jaga Keutuhan NKRI, Gubernur Soekarwo Maksimalkan Peran FKUB

Dalam rangka mewujudkan Indonesia damai dan rukun dalam beragama, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memberikan instruksi kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk mencegah virus liberalisasi mencemari agama. Hal itu dikarenakan agama tidak bisa diliberalisasikan, agama memiliki dogma yang murni dan tidak bisa diganggu gugat.

Menurut Pakde Karwo, semua orang di era liberal ini bisa menafsirkan suatu hal dengan pemahaman masing-masing dan keyakinannya soal agama. Jika pemikiran-pemikiran itu dibiarkan maka dapat merusak kerukunan intern umat beragama itu sendiri dan selebihnya akan berdampak terhadap kerukunan antar umat beagama.

“Penyamaan persepsi akan suatu hal dalam lingkup agama akan mengurangi dampak perpecahan dalam kehidupan beragama”, ungkap Pakde Karwo saat membuka Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jatim Tahun 2017 pada Sabtu (26/08/2017) malam.

Mengutip dari situs www.jatimprov.go.id, langkah yang harus diambil untuk mencegah virus liberalisasi masuk ke bidang agama yakni dengan membangun ruang publik atau public sphere yang mengutamakan dialog dan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan agar sejalan dengan semangat demokrasi.

FKUB dituntut untuk sering melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat dalam mencari solusi dari setiap permasalahan dan mencegah virus liberalisasi. “Ingat, yang dirukunkan adalah umatnya, bukan agamanya. Umat adalah manusia yang merupakan makhluk sosial, jadi kita harus memanusiakan manusia”, ujarnya. (DW)