Terhitung selama dua hari sejak Selasa (10/10/2017) hingga Rabu (11/10/2017), Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penilaian dalam lomba pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan akupresur di Jawa Timur. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Kohar Hari Santoso dan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf adalah 2 sosok utama dan pertama yang diwawancarai sebagai bahan penilaian.

Koordinator Tim Penilai Toga Wilayah Desa sekaligus Kepala Seksi Asuhan Mandiri Kemenkes, Siti Munawarah mengungkapkan diadakannya lomba pemanfaan Toga dan akupresur bertujuan untuk mendorong masyarakat sehat secara mandiri dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat. Sehingga tidak perlu datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas bila sudah tersedia obat alami di sekitar rumah. Hal ini seperti yang dikutip di laman www.kominfo.jatimprov.go.id. 

Siti Munawarah menambahkan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki kreatifitas, keunngulan, dan potensi dalam pemanfaatan toga yang cukup baik. “Untuk itu kita lakukan pembinaan agar pemanfaatan toga dan akuspresur lebih baik lagi. Saya lihat dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan. Semoga Jawa Timur lebih baik dari tempat yang lain”

Selain Jawa Timur, ada sebanyak 23 provinsi lain yang ikut serta dalam lomba pemanfaatan Toga dan akupresur. Namun, Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso optimis pihaknya dapat membuat para penilai terkesan. Ada dua daerah di Jatim yang melakukan pemanfaatan toga yaitu Poli Battra Puskesmas Made dan Desa Kebon Agung Wonodadi Kabupaten Blitar yang GAJUGA akan dikunjungi tim penilai. (DW)