PEMERANTASAN NARKOBA BUKAN HANYA TUGAS BNN DAN POLISI - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

PEMERANTASAN NARKOBA BUKAN HANYA TUGAS BNN DAN POLISI

364x dibaca    2016-06-28 16:53:06    Administrator

60c09e46ff915b2aa89c2c8ad18dd53e.jpg

Pemberantasan narkoba di tanah air dapat secepatnya dilakukan dengan hasil maksimal, asal ada sinergi dari semua elemen. Tidak hanya dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparatur negara saja, melainkan juga dukungan penuh dari masyarakat. Pernyataan ini ditegaskan Muhammad Arifin, S.Ag, M.Ag, M.A Penyuluh Badan Narkoba Nasional Provinsi (BNNP) Jatim merespon himbauan Joko Widodo Presiden yang disampaikan di peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (26/06/2016) tentang pentingnya kerjasama masyarakat Indonesia untuk melawan narkoba. 

Waktu dihubungi Humas Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Arifin tadi mengatakan, selama ini gerakan pemberantasan narkoba masih identik dilakukan oleh BNN dan aparat penegak hukum  saja. Padahal, semua lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama, yakni bagaimana dapat bersama-sama mendukung tugas pokok BNN dan penegak hukum dalam memberantas penggunaan dan peredaran narkoba di masyarakat.                     

“Pemberantasan narkoba sampai sekarang masih lekat dengan BNN. Sehingga kebersamaan masyarakat terutama tenaga pendidik untuk membantu tugas dan tanggung jawab kami dalam melakukan upaya pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan terhadap bahaya narkoba, masih kurang. Padahal, justru mereka berperan penting dan bertanggung jawab secara moral kepada semua anak didiknya supaya terhindar dari bahaya narkoba”, jelasnya.   

Di sisi lain, tenaga pendidik memiliki peluang besar dalam menyelamatkan anak didiknya dari pengaruh narkoba. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penerapan kurikulum Anti Narkoba di seluruh sekolah di Indonesia. Seperti yang selama ini telah diaplikasikan di beberapa sekolah di Surabaya, dimana materi tentang bahaya narkoba disisipkan dan diintegrasikan di semua materi pelajaran yang diajarkan kepada anak didik.

“Di sekolah-sekolah di Jatim sendiri sudah menerapkan kurikulum Anti Narkoba yang sekarang justru diadopsi pemerintah pusat. Saya rasa, kurikulum ini sangat efektif digunakan para guru untuk menyampaikan tentang bahaya narkoba kepada siswanya. Selain itu, BNN Jatim sudah dua tahun ini menggelar Lomba Aksi Sekolah Bersih Narkoba untuk siswa SMP & SMA sederajat. Tujuan kami agar siswa semakin memahami tentang apa itu narkoba untuk kemudian menghindarinya’, urainya waktu tadi dihubungi melalui telepon, Senin (27/06/2016).   

Diketahui, dalam pidatonya di peringatan Hari Anti Narkoba Internasional kemarin, Jokowi Presiden menyampaikan tentang pentingnya sinergitas semua pihak, mulai dari BNN, Polri, kementerian, lembaga, LSM sampai masyarakat agar benar-benar melakukan langkah-langkah progesif dan terpadu untuk melawan narkoba. Dengan kondisi peredaran narkoba yang saat ini sudah mencapai level terkecil seperti di kelurahan dan TK, Presiden memerintahkan Kepala BNN dan aparat keamanan terutama Polri untuk bertindak tegas memberantas narkoba. Bahkan jika diperbolehkan oleh undang-undang, Presiden akan mengizinkan untuk menembak para pengedar narkoba, karena telah merusak generasi muda bangsa, dimana 40 hingga 50 orang tiap harinya menjadi korban narkoba. (Eka Maria)

 

 

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini