Pemprov Jatim Gelontorkan Rp. 100 Miliar Untuk Gapoktan

Demi menaikkan nilai tambah petani, Pemprov Jatim akan memberikan pinjaman lunak sebesar Rp 100 miliar untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Jawa Timur. Adanya dana pinjaman ini diharapakan mampu mendongkrak hasil tanam petani menjadi barang jadi.

Dalam nota penjelasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 di DPRD Jatim, pada Jumat (13/10), Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, program nilai tambah bagi petani ini telah masuk program prioritas Pemprov Jatim, di luar pengentasan kemiskinan, serta peningkatan SDM (sumber daya manusia). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi disparitas di Jatim.

“Konsepnya sengaja kami ubah. Kalau dulu berupa subsidi dan sekarang berupa pinjaman dengan bunga murah 6%. Ini sudah kami coba, ternyata berhasil. Sebab, bisa memberi keuntungan kepada petani hingga 66%. Kalau model subsidi, hanya 26% saja”, tutur Gubernur Jatim Soekarwo.

Mengutip dari laman www.kominfo.jatiprov.go.id, untuk mendukung program tersebut, para petani juga dibelikan mesin pengolah, seperti penggilingan padi, alat pemanas hingga mesin packaging. Tidak hanya bagi petani sawah, program pinjaman lunak ini juga berlaku untuk para petambak dan nelayan. “Visinya adalah Agro Maritim. Maka, petambak dan nelayan juga menjadi sasaran. Dengan dana itu, mereka bisa mengolah ikan hasil ternak menjadi tepung atau sejenisnya”, jelas Soekarwo.

Untuk memudahkan monitoring, Pemprov Jatim lanjut Soekarwo telah menunjuk BRI Unit Desa di masing-masing wilayah. Melalui bank inilah nantinya dana pinjaman lunak akan dicairkan, termasuk juga proses pembayaran angsuran. (DW)