Siapkan Strategi Khusus Dalam Mengatasi Ketimpangan Sosial - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Siapkan Strategi Khusus Dalam Mengatasi Ketimpangan Sosial

884x dibaca    2017-08-15 15:42:15    Administrator

28009c8fa89fae990476fd117e0c845b.jpg

Kondisi perekonomian di Indonesia menunjukkan perbaikan dengan ditandai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,10% pada Triwulan II/2017. Kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, jika dilihat dari sisi pengeluaran, sumber utama pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh konsumsi. Sementara itu, dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor informasi dan komunikasi dan jasa lainnya.


“Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi kita tidak terlalu diapresiasi selalu dianggap kurang. Tapi di dunia internasional, pertumbuhan ekonomi  kita selalu diapresiasi dengan baik”, ujarnya, seperti yang dikutip pada laman www.ekon.go.id.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi telah berhasil menurunkan tingkat ketimpangan dan kemiskinan. Bahkan, pada bulan Maret 2017 jumlah penduduk miskin semakin bertambah dan tingkat kemiskinan turun menjadi 10,64%. Baik kota dan desa juga mengalami penurunan masing-masing menjadi 7,72% dan 13,93%.

Meskipun tercatat baik pada pertumbuhanekonomi, ketimpangan di Indonesia masih terhitung tinggi. Ketimpangan terjadi pada kelompok kaya dan miskin tercermin dari rasiogini dan simpanan orang kaya masih mendominasi simpanan bank. Ketimpangan juga terjadi antar daerah dimana Jawa masih mendominasi ekonomi sementara daerah lain masih terbelakang khususnya kawasan Indonesia Timur.

Untuk itu, cara mengatasi ketimpangan sosial, pemerintahtelah menyiapkan beberapa stategi khusus. Pertama, membangun infrastruktur strategis dan prioritas seperti pelabuhan, bandara, bus rapid transit, keretaapi, jalan baru, listrik, bendungan, dan kilang minyak. Kedua, pemberian bantuan sosial seperti subsidi dan bantuan sosial pada APBN 2017 mencapai 114,5 triliun yang terdiri dari rastra (21,4 triliun), bantuan kesehatan (26 triliun), bantuan pendidikan (10,8 triliun), program keluarga harapan (11,3 triliun), dan subsidi listrik (45 triliun). (MD)




 

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini