Untuk memerangi aksi radikalisme dan terorisme yang sedang marak terjadi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan tentang perlunya aktivasi siskamling dan penjagaan keamanan masyarakat baik di tingkat RT dan RW.

Menurutnya, kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan menyusul aksi teror terhadap kepolisian yang terjadi di dalam masjid sekitar Mabes Polri, Jakarta yang terjadi beberapa waktu lalu. Untuk itu ia meminta agar penjagaan siskamling lebih ditingkatkan, dimanapun lokasi wilayahnya. Selain itu, ia juga menghimbau RT/RW untuk mendaftar warga baru yang tinggal atau sedang bermalam di lingkungan mereka sebagai tujuan dari pemolisian masyarakat.

Lebih lanjut, Mendagri meminta agar setiap aparatur sipil negara (ASN) Kemdagri untuk mencermati gelagat dinamika regional, nasional dan internasional agar mampu mendeteksi segala bentuk ancaman.

"Membunuh aparatur pemerintah sama saja melawan negara. Negara atau Pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap orang perorangan, golongan, atau siapa pun yang melawan negara. Ini prinsip", pungkasnya.

Mengutip laman http://www.kemendagri.go.id/, Mendagri menambahkan bahwa sejumlah orang yang pernah menempuh pendidikan di Suriah, Mindanao (Filipina), Afganistan dan negara lain sedikit banyak mempunyai potensi yang membahayakan bagi stabilitas negara. (Dewi & Eka Maria)