TINGKATKAN PRODUKSI SUSU, KOPERASI PETERNAKAN SAPI PERAH SALING ATUR SRATEGI - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

TINGKATKAN PRODUKSI SUSU, KOPERASI PETERNAKAN SAPI PERAH SALING ATUR SRATEGI

1316x dibaca    2017-03-07 14:34:39    Administrator

457d6566cbd045c51c12305f59fee39e.jpg

Untuk memenuhi kebutuhan susu segar di Jawa Timur, Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) di Kabupaten Pasuruan terus berupaya meningkatkan hasil produksi susu segar. Dua diantaranya dilakukan oleh KUD Dadi Jaya di Desa Pucangsari Kecamatan Purwosari dan KPSP Setia Kawan di Desa Nongkojajar Kecamatan Tutur.

Virni staf Inseminasi Buatan dan Kesehatan Hewan KUD Dadi Jaya mengatakan, setidaknya ada dua strategi manajemen yang dilakukan, seperti penambahan populasi sapi perah dan peningkatan SDM melalui kegiatan penyuluhan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) ke peternak. Baik PPL yang dimiliki KUD Dadi Jaya sendiri maupun dari Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan.

“Materi yang diberikan oleh PPL meliputi strategi peningkatan kualitas SDM peternak sapi perah, beragam. Misalnya tentang manajemen pengelolaan sapi perah dan ketrampilan perawatan sapi perah. Seperti bagaimana cara menambah populasi dan higienitas perawatan sapi perah untuk meningkatkan kualitas produksi susu”, jelasnya waktu tadi dihubungi Bidang Data dan Informasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan, Senin (06/04/2017).    

Sampai bulan Februari 2017, rata-rata produksi susu segar dalam setiap harinya mencapai 26,25 ribu ton. Ada 10 desa di Kecamatan Purwosari dan Kecamatan Purwodadi penghasil susu segar yang setiap harinya mendistribusikan hasil susu perah ke KUD Dadi Jaya, yaitu Desa Dawuhanrejo, Jatisari, Tejowangi, Tambaksari, Pucangsari, Gerbo, Lebaksari, Cowek, Capang dan Desa Purwodadi. Hasil produksi susu segar dari ribuan sapi perah tersebut didistribusikan ke PT Nestle dan pasaran umum dengan harga jual sekitar Rp 5.100 setiap liternya.

Sementara itu, Hariyanto Dewan Penasehat Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar menuturkan, upaya peningkatan produksi susu segar dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pakan ternak. Baik yang berupa penambahan konsentrat pakan ternak alami maupun pakan buatan.

“Kami terus memperbaiki kualitas pakan ternak dengan menambah konsentrat, mencampur beberapa jenis bahan makanan seperti bekatul, jagung dan tanaman pakan ternak lainnya. Harapannya, dengan kondisi fisik dan kesehatan hewan ternak yang prima, produksi susu segar yang akan dihasilkan juga jauh lebih melimpah”, urai pria paruh baya ramah ini.       

Setiap harinya, koperasi susu segar yang seringkali diganjar banyak penghargaan tersebut telah menghasilkan 90-100 ribu liter dari sekitar 7 ribu sapi perah yang dibudidayakan, dimana per ekor sapi mampu menghasilkan 12 liter. Hasil perahan susu segar di-supply ke beberapa perusahaan pengolahan susu, diantaranya PT Indolakto dan Pusat Koperasi Industri Susu Sekartanjung dengan harga beli per liter susu segar dari peternak Rp 5.000-Rp 5.600. Sedangkan harga jual dalam setiap liter susu segar dari KPSP Setia Kawan ke masing-masing perusahaan, fluktuatif, tergantung kualitasnya.

Diketahui, sampai saat ini, produksi susu segar dari Kabupaten Pasuruan memenuhi kebutuhan susu di Jawa Timur. Dengan total populasi sapi perah sebanyak 80.518 ekor atau tertinggi jika dibandingkan Kabupaten Malang yang memiliki 75.683 ekor, 95 persen kualitas susu segar yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), sehingga mempunyai harga jual yang tertinggi. (Eka Maria)

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini