Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim sedang gencar menerapkan Program Adiwiyata atau sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah-sekolah Jatim. Untuk itu, DLH Jatim mengajak lima baperwil (Badan Perwakilan Wilayah) dan Dinas Pendidikan untuk bekerja sama dalam mewujudkan program ini.

Menurut Kepala DLH Jatim, Dyah Susilowati, Baperwil dapat terlibat dalam mengembangkan program Adiwiyata di sektor pendidikan sekolah dalam bentuk pembinaan dan kontrol pengawasan. Dengan bantuan baperwil ini, maka tiap kab/kota bisa berlomba memotivasi meningkatkan warga sekolah menciptakan gerakan di sekolah dalam mengendalikan pencemaran serta kerusakan lingkungan.

Program Adiwiyata ini, lanjutnya, telah diatur dalam Permen LH No 5 Tahun 2013 terkait pedoman pelaksanaannya. Menurutnya, Jatim sudah mendapatkan penghargaan cukup besar, namun Dyah berharap ada dampak perubahan perilaku ramah lingkungan dari anak didik di sekolah mengingat saat ini Sekolah Adiwiyata Mandiri baru dua persen saja. Dari 40 ribu lebih sekolah yang dapat adiwiyata Mandiri hanya 157 sekolah dari 365 sekolah Adiwiyata, seperti yang dikutip di laman www.kominfo.jatimprov.go.id. 

Sementara itu, Bagi sekolah Adiwiyata yang belum mandiri dihimbau untuk bisa meraih dan mengejar penghargaan tertinggi yakni Adiwiyata Mandiri. Pelaksanaannya dapat dimulai dengan sesuatu yang sederhana tetapi sangat berarti untuk lingkungan, seperti halnya pengembangan program 3R (reuse, reduce, recycle) hingga penghematan energi dan air. (DW)