Untuk mengatasi kondisi APBN dan APBD yang stagnan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan solusi berupa inovasi pembiayaan Jatim. Inovasi tersebut berupa rekayasa fiskal (fiscal engeenering) dan rekayasa pembiayaan yang menuntut kreatifitas pemerintah (creative engeenering).
Menurut Pakde Karwo saat berbicara dihadapan para panelis di Jakarta pada Kamis (25/1), pembiayaan dengan model fiscal engineering diterapkan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement) Bank Jatim dengan Pemprov Jatim, rekonstruksi pembiayaan subsidi ke non subsidi (Agro-Maritim Financing), pembentukan Badan Layanan Umum Daerah/BLUD, serta pendirian badan usaha yang bergerak di bidang Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK). Sedangkan untuk model pembiayaan creative engineering diterapkan pada pinjaman bank dan non bank, obligasi daerah, dan memperbanyak model Public Private Partnership (PPP).
“Jatim juga mengusulkan corporate bond yang secara prinsip disetujui, tetapi masih dipelajari teknisnya oleh OJK,” imbuhnya seperti yang dikutip pada laman www.kominfo.jatimprov.go.id. (MD)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini