Agar Pilkada berjalan dengan lancar, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menekankan menjaga stabilitas dan keamanan untuk semua pihak termasuk pasangan calon. Menjaga stabilitas tersebut harus ada koordinasi yang terjalin dengan baik, antara aparat dengan Bawaslu serta pihak terkait lainnya. Sehingga situasi kondusif pada saat tahapan pemilihan bisa terus dijaga.
“Jangan sampai karena tidak puas kalah dalam kontestasi lantas berbuat anarki. Jika tidak puas, ada salurannya, misal menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tapi, jika sudah ada keputusan, harus ditaati dan dihormati. Karena keputusan mahkamah bersifat final,” ujarnya saat Rapat Koordinasi di Jakarta (29/1).
Menurut Tjahjo, pihaknya akan memonitoring kelancaran transportasi dalam proses distribusi logistik. Terutama di daerah-daerah yang mungkin rawan bencana. Semua dicermati dan telah ada pemetaan.
"Kan bisa saja tahu-tahu ada hujan atau badai termasuk di pulau-pulau terpencil. Tentunya TNI siap, memudian Polisi Air dari Mabes Polri juga siap mendistribusikan. Dan Bawaslu juga punya pengawasan sampai tingkat TPS," kata Tjahjo seperti yang dikutip dari laman www.kemendagri.go.id.
Oleh karena itu, Tjahjo berharap agar tidak ada gangguan yang menghambat Pilkada, sehingga pemungutan suara bisa dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dengan begitu hasil pemungutan suara cepat diketahui. (MD)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini