Berawal dari pemanfaatan limbah laut yang banyak dijumpai di kawasan pesisir di Kabupaten Pasuruan, Rif’a Nurasihan pemilik usaha handycraft Arshi Bahari berhasil menyulap barang-barang tak terpakai tersebut menjadi produk kerajinan bernilai seni tinggi. Berbekal kreativitas, ketekunan dan kepiawaian dalam melihat peluang usaha, selama empat tahun menjalankan bisnisnya, ia telah banyak menghasilkan bermacam produk kerajinan berbahan baku kulit kerang yang dari segi kualitas dan estetika tidak kalah jika dibandingkan dengan produk serupa dari daerah lainnya. Sebut saja kap lampu, tempat tissue, tirai, dompet, gantungan kunci berlogo I Love Pas dan aneka perhiasan seperti gelang, kalung, bros dan aksesoris lainnya.
Waktu dijumpai Humas Pemerintah Kabupaten Pasuruan di salah satu gerai stan di Maslahat Expo yang bertempat di lapangan Purwosari, perempuan ramah berusia 30-an tahun tersebut menceritakan, berkat passion dan kreativitas tanpa batas yang dimilikinya pada akhirnya mengantarkannya menjadi satu diantara pelaku industri kreatif di Kabupaten Pasuruan yang berprestasi. Tidak hanya sekedar menciptakan produk kerajinan yang bagus dan berkualitas, tetapi sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Sejak saya menekuni bisnis kerajinan tahun 2012 sampai sekarang, kreativitas dan kecintaan saya terhadap seni handycraft adalah kunci utamanya, sehingga cukup produktif bisa menghasilkan bermacam produk kerajinan berbahan baku kerang dan limbah laut lainnya. Jika dibandingkan dengan produk kerajinan lainnya, kelebihan produk saya terletak pada bentuknya yang eksotis. Ini karena, saya memadukan antara ketrampilan memadu-padankan kerang, bintang laut dan ornamen lainnya dengan resin yaitu cairan kimia sebagai perekat sekaligus pewarnanya”, terangnya.
Bersama ke-9 karyawan yang telah didiknya selama ini, Rif’a makin optimis dengan peluang usaha handycraft. Keuletannya dalam berkreasi telah membuahkan hasil. Selain memperoleh penghargaan Juara III UKM Maslahat Award 2016 kategori kreatif, ia-pun dibanjiri permintaan pengiriman produk. Tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, melainkan juga sampai ke pulau Bali. Secara otomatis, hal tersebut menambah omzet penjualan sekaligus menambah pemasukan bagi para karyawan binaannya.
“Saya berharap, Pemkab Pasuruan dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan bisa memberikan pembinaan lebih intens dengan materi yang lebih bervariasi kepada kami, para pelaku UKM. Misalnya, pelatihan perpaduan kerang dengan resin yang sekarang ini masih sangat jarang kami peroleh. Jadi ada materi lain yang dapat kami peroleh selain pelatihan pemotongan kerang”, pungkasnya. (Eka Maria)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini