PACU KOMPETENSI, PEMPROV JATIM TERUS PERKUAT PENDIDIKAN VOKASIONAL - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

PACU KOMPETENSI, PEMPROV JATIM TERUS PERKUAT PENDIDIKAN VOKASIONAL

408x dibaca    2017-01-11 15:02:17    Administrator

PACU KOMPETENSI, PEMPROV JATIM TERUS PERKUAT PENDIDIKAN VOKASIONAL

Sebagai upaya memaksimalkan kompetensi dan kompetensi masyarakat untuk meningkatkan daya saing industri di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Pemerintah Provinsi Jatim terus memperkuat pendidikan vokasional. Diantaranya dilakukan dengan cara menambah persentase pendidikan berbasis vokasional.

Kata Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur, rasio Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jatim yakni 35 : 65. Padahal, idealnya 30% untuk SMA dan 70% untuk SMK. Untuk itu, di tingkat SMK harus diberikan pendidikan vokasional yang tuntas, sehingga lulusan SMK siap menjadi tenaga kerja yang ahli siap pakai dan tidak perlu masuk BLK lagi.

Berdasarkan data, dari 1.900 lebih SMK di Jatim, sebanyak 200 diantaranya negeri yang sudah berstandar internasional. Sementara sisanya swasta, baru 45% berstandar internasional. Untuk lulusan pondok pesantren digabungkan dengan SMK Mini. Ini dilakukan guna memenuhi standar tenaga kerja yang dibutuhkan pasar industri. 

Pemprov Jatim mendirikan 270 SMK Mini atau Balai Latihan Kerja (BLK) Plus yang memberikan pendidikan selama enam bulan dengan ilmu keahlian sesuai kebutuhan pasar. Setelah itu, mereka keluar dengan membawa sertifikat dengan standard internasional yang bisa digunakan untuk melamar sesuai dengan lowongan yang dibutuhkan. Dengan demikian, setiap tahunnya Jatim mendidik 50 lebih tenaga-tenaga terampil di bidang permesinan, packaging dan bidang lainnya yang sangat mempengaruhi daya saing.

Di sisi lain, Airlangga Hartanto Menteri Perindustrian RI Airlangga mengatakan, Kementerian Perindustrian telah memfokuskan pengembangan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi serta memiliki keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara SMK dengan dunia industri yang mempunyai cabang di berbagai tempat. Harapannya, pendidikan vokasi mampu menciptakan SDM berkompeten sesuai kebutuhan di dunia industri, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri dengan tenaga kerja yang tersedia.

​“Khusus untuk pelatih-pelatih yang sudah pensiun di industri, tetapi masih mempunyai semangat, maka pelatih tersebut akan dialihkan menjadi guru di SMK. Ada win-win solution antara masyarakat dengan industri. Sehingga masyarakat bisa siap menggunakan kemampuannya di dunia industri”, katanya melalui siaran pers Humas Setdaprov.

​Berkaitan dengan daya saing industri, ia menjelaskan, saat ini pelaku di seluruh dunia sedang bertransformasi untuk menyambut Revolusi Industri yang keempat atau dikenal dengan istilah Industri 4.0 yang menekankan pada Platform Internet of Things untuk mencari langkah-langkah efisiensi dan optimalisasi proses produksi. Tujuannya agar mencapai output yang maksimal. (Eka Maria)

 

 

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini