Jelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak Tahun 2024, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menghimbau seluruh kepala daerah untuk melakukan antisipasi kenaikan harga pangan dan memastikan ketersediaan pangan tetap aman.
"Sebentar lagi masa kampanye, perlu diwaspadai adanya penggunaan sembako sebagai instrument untuk bagi-bagi. Selalu cek ketersediaan di Bulog, Pasar, Pedagang dan lain-lain agar tidak terjadi kelangkaan" ungkapnya mengawali rapat koordinasi inflasi minggu ke-5 Oktober 2024 pada Senin (4/10/2024).
Lebih lanjut, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan beberapa komoditas pangan yang perlu diantisipasi karena memberikan andil inflasi di Minggu ke-5 Oktober 2024, antara lain daging ayam ras, bawang merah, dan tomat. Disamping juga beberapa komoditas lain seperti cabai merah, cabai rawit telah mengalami penurunan harga.
Berdasarkan data Badan Badan Pusat Statistik (BPS). Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan daging ayam ras mengalami inflasi sebesar 2,76%, bawang merah sebesar 7,94%, dan tomat sebesar 16,93%. Sedangkan untuk cabai merah turun - 9,9%, dan cabai rawit turun - 7,71%.
Disamping komoditas tersebut, berdasarkan data dari KSP (Kantor Staf Kepresidenan) Edy Priyono menyampaikan bahwa komoditas lain ditingkat produsen yang perlu diantisipasi adalah bawang putih dan cabai merah mengingat harga masih cukup jauh di atas HAP.
Sedangkan untuk komoditas ditingkat konsumen yang perlu diantisipasi menurut Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Gusti Ketut Astawa ialah minyak goreng curah, beras medium zona 3, beras premium zona 3, dan beras medium zona 2.
BAPANAS dalam rangka menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan pangan telah melakukan beberapa upaya antara lain melakukan SPHP secara lebih spesifik dan tepat sasaran, penyaluran bantuan pangan, menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM), bekerjasama dengan toko atau kios pangan, melakukan monitoring pangan, serta fasilitas distribusi pangan.
"Saat ini, hampir 650 ribu ton pangan mulai dari cabai merah, beras, kedelai sudah terdistribusikan" ungkap Gusti Ketut Astawa.
Oleh karena itu, dapat dipastikan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan, terutama dalam menghadapi pilkada yang akan di selenggarakan pada 27 November 2024 mendatang dapat terkendali. (R.A)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini