Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti pada Senin (27/5/2024) malam.
Hadir dalam kegiatan, para Masyayikh, Mursyid, Habaib, Kiyai dan Gus serta Muhibbin Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, beserta para Alim Ulama di Kabupaten Pasuruan. Diantaranya, Plt. Ketua Rois Syuriyah PCNU, Ma'shum Hasyim. Ketua Tanfidziyah PCNU, Imron Mutamakkin, dan Sekretaris Tanfidziyah PCNU, Saiful Anam Chalim, berikut Ketua Tanfidziyah PCNU Bangil, Muhammad Sobri Sutroyono dan Sekretaris Tanfidziyah PCNU Bangil, Abdul Rouf Asy'ari.
Hadir juga, Asisten Pemerintahan Kesra, Diano Vela Fery Santoso dan Staf Ahli beserta seluruh Kepala OPD dan seluruh Camat.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Pasuruan Andriyanto menyampaikan beberapa pesan penting kepada masyarakat, salah satunya tentang bersikap tabayyun dalam menerima berita atau informasi, terlebih dahulu mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas dan benar.
"Sebagai orang yang beriman, kita harus memiliki filter atas berita-berita yang ada. Harus ada proses tahqiq dan tabayyun atas kebenaran berita tersebut, sebagaimana diajarkan dalam Al-qur'an dan Hadist. Sehingga tidak salah dalam menilai seseorang. Dengan demikian, nasehat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tersebut sangat penting untuk kita ikuti dan sebarkan kepada orang lain," pesannya.
Pembacaaan Manaqib atau sejarah singkat Syekh Abdul Qadir Al-jailani diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari dan mengambil hikmah "ibrah dari Manaqib. Seperti halnya salah satu kutipan nasehat yang masih relevan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat di era disrupsi yakni "Jangan Kalian menyukai seseorang atau membencinya sebelum menimbang semua perbuatannya dengan Al-qur'an dan Hadist, supaya Kalian tidak menyukai atau membenci seseorang berdasarkan hawa nafsu".
Lebih lanjut, Pj. Bupati Andriyanto mengapresiasi atas terselenggaranya Pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan doa bersama. Sebagai upaya bathiniyah atau upaya "mengetuk pintu langit" agar menjadi sababiyah diturunkannya pertolongan Allah SWT. Sehingga apa yang kita ikhtiarkan tersebut dapat segera terwujud. Tentu saja harus disertai dengan upaya yang sungguh-sungguh.
"Melalui acara ini kita bermunajat dan memohon kepada Allah SWT agar bangsa dan negara Indonesia dihindarkan dari bencana, marabahaya dan terjauh dari kesulitan dan ancaman. Serta direkatkan melalui ikatan NKRI. Kita sebagai manusia telah melakukan ikhtiar dhohiriyah untuk berusaha memajukan Kabupaten Pasuruan. Tapi sebagai orang beriman, kita juga sangat sadar, upaya dan ikhtiar tidak akan banyak artinya tanpa kehendak Allah SWT. Ana urid, anta turid, wallahu yaf'alu ma yurid, masya allah kana wama lam yasya' lam yakun. Kita bisa merencanakan sesuatu, tapi yang berlaku adalah apa yang dikehendaki oleh Allah SWT," ujarnya. (Eka+R.A)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini