PERANGI HOAX, MEDIA WAJIB JADI REFERENSI - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

PERANGI HOAX, MEDIA WAJIB JADI REFERENSI

2175x dibaca    2017-02-16 20:46:24    Administrator

PERANGI HOAX, MEDIA WAJIB JADI REFERENSI

Di tengah ramainya pemberitaan palsu atau hoax yang saat ini menjadi keprihatinan pemerintah pusat, media massa harus bisa menjadi referensi masyarakat. Artinya, media massa terutama media mainstream/ media arus utama mampu meluruskan informasi yang sifatnya hoax dengan menemukan referensi yang tepat melalui narasumber. Pernyataan ini disampaikan Errol Jonathans jurnalis senior sekaligus CEO Suara Surabaya Media, menyikapi maraknya berita hoax di masyarakat.

Fungsi dan peran media sebagai pencerdas kehidupan bangsa merupakan syarat mutlak yang wajib dimiliki semua media massa di tanah air, baik media cetak, siar maupun media online. Untuk itu, segala informasi yang diproduksi harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sesuai dengan kaidah jurnalistik.

“Diantara peran dan fungsi media kan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi, insan pers wajib membuat berita yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Termasuk harus bisa meluruskan info-info yang sifatnya hoax. Caranya, carilah informasi yang benar untuk kemudian di-counter dengan menemukan narasumber yang tepat. Misalnya, wawancara yang dilakukan Radio Suara Surabaya pada tanggal 18 November 2016 dengan narasumber BMKG Pusat untuk mengkonfirmasi hoax yang mengatasnamakan BMKG berupa berita tentang gempa bumi berpotensi tsunami yang dikabarkan akan terjadi di daerah pesisir pantai selatan Malang. Waktu itu, kami meluruskan hoax yang sempat ramai di masyarakat tersebut dengan langsung meng-counter-nya”, urai pria berkacamata yang dikenal ramah tersebut.  

Untuk itu, Errol menegaskan, semua media di tanah air wajib memiliki SDM berkualitas yang memenuhi standar jurnalistik. Sehingga mereka memiliki sense of news yakni peka dan tanggap terhadap isu-isu yang menjadi highlight. Dengan demikian, media massa mampu menghasilkan karya jurnalistik maksimal.

“Ada tiga modal utama yang wajib dimiliki jurnalis, terutama di era digital saat ini. Pertama, knowledge & skills di bidang jurnalistik serta etos kerja. Jika semua perusahaan media punya aset SDM dengan ketiga keahlian tersebut, maka bisa dipastikan menghasilkan jurnalis kredibel yang memproduksi karya jurnalistik berkualitas. Hal ini juga yang tetap kami aplikasikan sampai saat ini untuk menciptakan konten jurnalistik quilified”, tandas pimpinan tertinggi media yang baru saja mendapat penghargaan di peringatan Hari Pers Nasional 2017 untuk kategori Jurnalisme Warga tersebut.       

Diketahui, pemerintah terus berupaya mengatasi penyebaran hoax di media sosial. Beberapa waktu lalu, Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Facebook sebagai upaya agar masyarakat secara efektif dapat memanfaatkannya dengan baik. Pihaknya mengajak masyarakat dan komunitas blogger untuk memerangi hoax. Sampai saat ini, perang melawan hoax dilakukan dari hulu, yaitu dengan mengadakan literasi dan sosialisasi agar masyarakat Indonesia mendapatkan konten yang sehat. Kominfo menyediakan fasilitas pengaduan bagi masyarakat. Sebaliknya, media massa berperan besar dalam menghasilkan pemberitaan berkualitas. (Eka Maria)

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini