Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan nilai tambah pada sektor UMKM, dimana sektor pertanian/agrobisnis menjadi fokus utama dalam menigkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Demikian yang disampaikan Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim saat membuka Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) III PWNU Jatim pada Minggu, (24/9/2017).

Menurutnya, agar petani terus melakukan industrinya, mereka diberi suku bunga rendah dengan cara membentuk koperasi petani yang terdiri dari tiga gapoktan yang kemudian diberi bantuan seperti mesin giling penghasil beras premium. Cara ini dilakukan agar petani tidak menjual gabah kering panen tapi diolah menjadi gabah kering giling dan selanjutnya para petani diberikan pelatihan soal packaging. 

Mengutip pada laman www.jatimprov.go.id, pada Tahun 2019 mendatang, Jatim akan mengalami bonus demografi. Dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun), mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Fenomena ini harus diantisipasi dengan dual track pengembangan SDM, salah satunya pendidikan vokasional. Pendidikan vokasional ini bisa melalui jalur formal yakni pengembangan SMK dan SMK mini, yang terus bekerjasama dengan berbagai negara seperti Jerman, Australia Barat maupun Amerika Serikat. Sedangkan sektor informal melalui pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) yang berstandar Internasional. 

“Konsep dan basis spiritual masyarakat Jatim sudah bagus, tinggal menambah keterampilan yaitu melalui pendidikan vokasional. Nanti kita juga akan masuk ke pesantren-pesantren dan Tahun 2018 nanti kita fokus di Madura,” terangnya. (MD)