Dirjen Tanaman Pangan Kementan Kunjungi Desa Sambirejo Pasuruan, Ajak Petani Bangun Rumah Burung Hantu - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Kunjungi Desa Sambirejo Pasuruan, Ajak Petani Bangun Rumah Burung Hantu

252x dibaca    2024-07-09 17:40:00    Administrator

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Kunjungi Desa Sambirejo Pasuruan, Ajak Petani Bangun Rumah Burung Hantu

Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan terpilih menjadi salah satu daerah pencanangan Gerakan Massal Membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Indonesia. Sebagai satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Pasuruan yang dikunjungi oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, Selasa (9/7/2024).

Pemilihan Desa Sambirejo bukan tanpa alasan, sebab para petani padi di sana terbukti berhasil menekan laju serangan hama tikus saat mendekati masa panen padi. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menjelaskan, pemanfaatan Rubuha di Desa Sambirejo sudah dilakukan sejak tahun 2022. Totalnya ada 15 unit Rubuha yang sudah dibangun.

Sebelum Desa Sambirejo, ada para petani di Desa Jarangan yang justru lebih dulu menerapkan sistem Rubuha di tahun 2017. Bahkan, jumlahnya kini mencapai 23 unit yang tersebar di beberapa areal persawahan di desa itu.

Pemasangan Rubuha ini dinilai sangat efektif dapat mengantisipasi serangan hama tikus sampai 70 persen di areal persawahan yang kerapkali diserang tikus. Sebab keberadaan burung hantu sebagai musuh alami sangat efektif untuk membunuh hewan pengerat itu.

"Tingkat keberhasilannya sangat tinggi sampai bisa menjaga panen padi berhasil sampai 70 persen di sawah-sawah yang kerapkali diserang tikus," jelasnya.

Sementara itu, Suwandi menegaskan bahwa Gerakan Massal Membangun Rubuha harus digalakkan. Sebab metode ini dikenal paling murah dan ramah lingkungan serta sangat efektif dalam mengantisipasi ancaman hama tikus yang sering terjadi saat peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.

"Bikinnya gampang dan biayanya tidak mahal. Cukup dengan kayu yang disusun jadi tempat burung hantu bertengger, dan untuk tiangnya bisa dari bambu. Syukur-syukur pakai besi supaya kuat. Bisa langsung ditancapkan ke areal persawahan dengan estimasi satu Rubuha untuk maksimal lima hektar, tapi kalau lebih banyak ya lebih bagus," tegasnya.

Agar prosesnya berjalan dengan baik, Suwandi menghimbau kepada Pemkot/Pemkab agar membuat surat edaran pelarangan aktivitas menembak burung hantu maupun satwa lain yang sangat berperan dalam menjaga ekosistem maupun rantai makanan di areal persawan. "Kami minta semua daerah untuk membuat surat edaran yang isinya melarang aktivitas menembak burung hantu demi menjaga ekosistem di sawah. Jangan lagi ada kawat listrik jebakan di sawah yang berbahaya bagi burung hantu dan manusia juga," himbaunya.

Di akhir kunjungannya, Suwandi memasang Rubuha secara simbolis di areal persawahan padi yang hanya berjarak 1 kilometer dari Balai Desa Sambirejo. (Emil, R.A)


Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini