Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir dalam upaya penurunan angka inflasi di Indonesia menghimbau kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk terus melakukan upaya pengendalian inflasi khususnya di penghujung akhir bulan Desember Tahun 2023 untuk tidak melebihi angka inflasi nasional 3,00 %.

Direktur Statistik Harga BPS RI, Windhiarso Putranto menyampaikan komoditas yang mengalami tren kenaikan selama tiga tahun terakhir terdiri dari cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras, berkaitan dengan tren kenaikan komoditas cabai, Pemerintah Pusat menghimbau kepada Kepala Daerah untuk konsisten melakukan upaya gerakan menanam cabai yang saat ini sudah terealisasi di 61 Kabupaten atau Kota.

Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Nyoto Suwigno menyampaikan selain cabai, komoditas penyumbang andil inflasi utama ialah beras sebesar 6,58%, dan juga komoditas lainnya dengan harga di atas harga acuan pemerintah (HAP) seperti jagung sebesar 49,96 %, cabai rawit merah sebesar 48,01%, beras medium zona 3 sebesar 29,12 %, beras premium zona sebesar 17,01%, kedelai biji kering sebesar 12,64% dan gula pasir yang mengalami ketersediaan kurang memenuhi kebutuhan, untuk mengimbangi ketersediaan gula pasir dilakukan upaya penyesuaian harga eceran di tingkat ritel. Selain itu, BAPANAS juga melakukan beberapa aksi seperti penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung, gerakan pangan murah, mobilisasi pangan dan panen cabai bersama. 

Lebih lanjut Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Sekretariat Presiden (KSP), Edy Priono juga menyampaikan terdapat dua komoditas yang harus menjadi atensi seperti jagung dan kedelai karena terus mengalami kenaikan harga di atas 50%, dengan rata-rata harga Jagung Rp7.000 di tingkat konsumen.

BULOG, Cahyaningtiyas menyatakan terkait dengan komoditas jagung, beras dan kedelai yang menjadi tanggung jawab BULOG memastikan bahwa stok ketersediaan bahan pangan tersebut tetap aman, selain itu BULOG juga melakukan beberapa upaya pengendalian harga dengan cara melakukan penjualan komersil, melakukan kegiatan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan penyaluran bantuan pangan. 

Diakhir, Irjen Tomsi Tohir memberikan apresiasi kepada daerah yang telah melakukan upaya pengendalian inflasi serta menghimbau kepada Kepala Daerah untuk terus melakukan upaya pengendalian secara konsisten khususnya terhadap beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di atas harga acuan pemerintah (HAP) serta berharap angka inflasi di akhir tahun bisa menurun dan tidak melebihi angka tiga persen (Robiatul).