Pergerakan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin hari semakin menampakkan hasil yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengarahkan agar Indonesia tidak menutup diri dari perkembangan teknologi yang mungkin sangat berpengaruh terhadap situasi ekonomi, sosial budaya, dan bahkan juga situasi politik nasional maupun internasional.
Presiden pun menunjukkan beberapa contoh sebagai akibat pengaruh teknologi. Katanya, bisnis supermarket yang dulunya sangat mapan sekarang ini tunggang langgang diterpa pasar online. Demikian juga biro perjalanan yang juga menurun drastis setelah munculnya online ticketing. Ia juga memperkirakan masih ada bisnis-bisnis lama yang tutup dan muncul jenis bisnis baru pada Jumat (02/02/2018).
“Tidak ada pilihan lain agar kita menjadi Indonesia maju, kita harus melakukan perubahan. Perubahan mindset, perubahan pola pikir, perubahan cara kerja, perubahan model organisasi, produktivitas, disiplin nasional, inovasi, semuanya harus berubah. Untuk memperkuat SDM, cara kerja perguruan tinggi harus inovatif, pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru dan inovasi-inovasi baru dan kreativitas-kreativitas baru ,” ungkap Kepala Negara pada Jumat (02/02/2018).
Menurut Presiden, inovasi adalah kunci. Ia meminta perkembangan SDM bangsa Indonesia harus sejajar dengan perkembangan teknologi yang kita hadapi sekarang. Oleh karena itu, Presiden menyampaikan seharusnya perguruan tinggi tidak terjebak rutinitas dan mulai mengembangkan cara-cara baru. Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan.
“Semua itu membutuhkan fasilitas pendukung di kampus untuk mendorong inovasi yang mendukung para mahasiswa dan dosen lintas fakultas, lintas ilmu untuk berkolaborasi, untuk berinovasi,” tegas Presiden seperti ysng dikutip di laman www.setkab.go.id. Beliau juga menambahkan, perlunya menyediakan semacam working space dan creative hub agar inovasi dan kreasi baru bisa dibiayai dan diapresiasi, para inovator dijejaringkan, serta produk riset dipublikasikan dan dihilirkan. (DW)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini