PAMERAN, MEDIA PROMOSI INDUSTRI KREATIF - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

PAMERAN, MEDIA PROMOSI INDUSTRI KREATIF

770x dibaca    2017-03-16 19:26:46    Administrator

PAMERAN, MEDIA PROMOSI INDUSTRI KREATIF

Agar berdaya saing dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, industri kreatif di tanah air dituntut untuk terus melakukan inovasi. Pameran adalah diantaranya media efektif yang dapat dimanfaatkan untuk menyajikan produk-produk inovasi bagi para pelaku industri kreatif di tanah air.

Kata Gati Wibawaningsih Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) kementerian Perindustrian, melalui pameran, upaya promosi sektor ekonomi padat karya berbasis IKM berorientasi ekspor tersebut dapat lebih dikenal masyarakat. Industri kreatif sendiri merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional, dengan kontribusinya mencapai 11,8 juta orang.

“Hal ini sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Untuk itu, kami memacu upaya tersebut dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis seperti memfasilitasi pameran IKM. Sehingga inovasi pelaku industri kreatif yang menghasilkan beragam produk kreatif bernilai seni tinggi bisa langsung diperlihatkan ke masyarakat. Misalnya, pemanfaatan botol plastik yang dikemas menjadi lampu hias atau kardus bekas yang disulap menjadi google cardboard, ujarnya tadi, Selasa (14/03/2017).

Dengan kekuatan yang terletak pada sumber bahan baku melimpah, berkelanjutan industri kreatif nasional telah mampu bersaing di pasar global. Terlebih, keberadaannya didukung  keragaman corak dan desain produk yang berciri khas lokal serta ditunjang oleh para perajin berkompeten. Sampai akhir 2015, industri kreatif menyumbang sekitar Rp 642 Triliun atau 7,05 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional, dengan kontribusinya mencapai 11,8 juta orang 10,7 persen. Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 34,2 persen, mode atau fashion 27,9 persen dan kerajinan 14,88 persen. IKM terus meningkatkan nilai tambah di dalam negeri yang cukup signifikan setiap tahun. Jika dibanding 2015, capaian nilai tambah IKM pada tahun 2016 sebesar Rp 520 triliun atau meningkat 18,3. Sementara itu, nilai tambah IKM di tahun 2014 tahun sekitar Rp 373 triliun menjadi Rp 439 triliun tahun 2015 atau naik 17,6 persen”, jelasnya.

Menurut Gati, selain pengembangan produk, restrukturisasi mesin dan peralatan, pameran diantara media yang difasilitasi untuk memacu produktivitas dan daya saing IKM. Tentunya, produk inovasi yang dipamerkan adalah produk unggulan berkualitas. Targetnya, produk-produk unggulan yang ditampilkan di pameran mampu menguatkan branding produk nasional.      

Sementara itu, Retno Sri Endah Lestari Ketua Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISMI) mengatakan, dengan ribuan anggota di seluruh tanah air yang mumpuni di bidang teknologi dan manajemen, pihaknya aktif membina pelaku IKM dalam negeri agar terus produktif dan berdaya saing melalui pelaksanaan program pendidikan, pelatihan dan pemasaran. Melalui pameran, ia berharap dapat mengangkat potensi produk unggulan IKM dari berbagai daerah.

“Kami rutin memfasilitasi pelaksanaan pameran IKM, tidak hanya mereka yang berasal dari kota besar saja, namun juga daerah perbatasan seperti Entikong, Sebatik, dan Nunukan. Bahkan dari lapas. Untuk itu, melalui kerjasama dengan Kemenperin, ia menargetkan pertumbuhan wirausaha baru sampai 20 ribu pengusaha pada tahun 2019. (Eka Maria)

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini