Guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten terutama di sektor industry, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa Indonesia akan memanfaatkan ekonomi digital di sector industri. Hal ini disampaikan oleh Airlangga dalam agenda pertemuan dengan Singapore Minister in the Prime Minister’s Office: H.E. Chan Chun Sing di sela rangkaian kegiatan World Economic Forum di Davos, Swiss, Rabu (24/01/2018) waktu setempat.

"Aktivitas industri konsisten memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional, di antaranya melalui peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor," tegas Menperin seperti yang dikutip di laman www.kemenperin.go.id.

Mengenai pengembangan inovasi di Indonesia dalam menghadapi Industry 4.0, Menperin memaparkan, sistem revolusi industri keempat ini telah berjalan di sejumlah manufaktur nasional skala besar seperti sektor otomotif serta makanan dan minuman. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kelas industri kecil dan menengah (IKM), pihaknya telah meluncurkan program e-Smart IKM.

Di sisi lain, untuk memacu institusi Pendidikan, Kementerian Perindustrian telah membuat techno park di beberapa kota, seperti Jakarta, Batam, Surabaya, dan Bali. Sedangkan dalam hal memberikan pelatihan terhadap SDM industri, Kemenperin telah membangun politeknik dan akademi komunitas di kawasan industri. Rencana ini pun didukung oleh Kemenristekdikti untuk membuka lebih banyak sekolah sejenis.

Menperin optimistis, Indonesia bisa menjadi salah satu negara ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030. “Setelah gencar membangun infrastruktur, pemerintah saat ini fokus untuk mengembangkan kompetensi SDM kita, khususnya di sektor industri. Makanya, kami juga telah meluncurkan program pendidikan vokasi link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan industri,” terangnya. (DW)