Pj. Bupati Pasuruan Andriyanto, dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Pasuruan  melaunching gerakan "Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Pasuruan Tahun 2024" di Auditorium Mpu Sindok Graha Maslahat, Jum'at (14/6/2024).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Andriyanto menghimbau agar dalam melakukan intervensi pencegahan stunting di Kabupaten Pasuruan mengutamakan pendekatan berbasis Human Security yaitu pendekatan secara individu. 

"Sekarang ini sudah mulai Human Security, pendekatannya sudah individu. Bagaimana ketika kita melihat sebuah kentang goreng yang terlihat enak, tetapi kita memilih untuk membeli kentang mentah kemudian kita rebus, karena ada sedikit hipertensinya itu namanya pendekatan Human Security" ucapnya.

Menurut Ketua DPP PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) tersebut menyampaikan bahwa yang dibutuhkan dalam penyelesaian persoalan stunting di Kabupaten Pasuruan ini adalah langkah nyata dan usaha konkrit dari seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder tarkait.

"Saat ini sudah tahun 2024, sedangkan target kita harus 14% harus bebas stunting. Jangan hanya sekedar berbicara filosofi stunting, makanya ayuk ketika kita masuk ke sebuah desa-desa langsung kumpulkan anak-anak seusianya, ukur tinggi badannya, kalau ada yang beda segera dilacak di mana tempat tinggalnya, kita butuh usaha konkrit" tegasnya.

Ditambahkan, terkait dengan pemenuhan gizi anak, Pj Bupati Andriyanto mengajak masyarakat untuk terus berinovasi dengan menciptakan berbagai kreasi olahan makanan berbahan dasar protein hewani agar lebih menarik.

"Sekarang itu anak-anak dengan usia 3-4 Tahun lebih menyukai makanan yang instan, maka dari itu lakukan inovasi dan kreasi misalkan membuat puding susu, ikan di blender, atau mengkombain telur dengan makanan yang anak suka" ujarnya.

Diakhir Pj Bupati Pasuruan berharap kepada seluruh stakeholder yang hadir dapat bekerja sama sehingga upaya mewujudkan Kabupaten Pasuruan bebas stunting tahun 2024 dapat segera tercapai. (Robiatul)